Rabu, 15 Juni 2016

Alasan kenapa bidan cocok dijadikan istri



Kamu yang punya calon istri atau istri seorang bidan pasti ga bakaln nyesel deh. kamu pasti bakalan ngerasa bangga punya calon/istri bidan, kenapa? yuk simak ulasannya. (terdapat pengeditan besar-besaran pada artikel ini agar kalimatnya menjadi lebih bagus dan terarah. Jadi jangan kaget kalo beda sama aslinya)

Kalau kata dosen aku sih, kita masuk kebidanan (buat mahasiswi bidan) ga rugi-rugi banget kalau nantinya ga jadi bidan praktek atau peneliti atau peran bidan lainnya. Kenapa?? Karena dengan menjadi bidan, kita dididik dan dilatih untuk menjadi ibu yang baik selama kuliah 3 tahun.

1. Mahasiswi kebidanan dilatih untuk bisa mengatur waktu dengan baik
Tahu ga sih? Mahasiswi kebidanan itu sibuknya luaaaaar biasa. Sejak semester pertama aja udah sibuk, pas tingkat akhir apalagi. Banyak tuntutan mahasiswi bidan supaya ga terlalu sering jalan-jalan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mencapai target. Tugas kuliah yang ga main-main membuat kita harus duduk depan laptop dan buku buat ngerjain tugas.
Apalagi kalau ada mahasiswi bidan yang ikutan BEM/BPM terus suka ikut kajian dan seminar. Tambah sibuk, kan? Jadi kita harus pinter bagi-bagi waktu. 

2. Jadwal dines waktu Praktik Kebidanan, jangan harap kita dapet libur di tanggal merah
Yang sedikit menyedihkan dari mahasiswi kebidanan adalah, semua tanggal di kalender warnanya sama ketika sudah masuk ke lapangan. Tanggal hitam jadi merah, tanggal merah jadi hitam. Kita dilatih untuk sabar dan selalu jaga kesehatan supaya ga tumbang pas lagi praktek. Libur yang cuma sekali setiap minggunya membuat kita mahasiswi bidan sudah memiliki kesabaran tingkat tinggi (mungkin, hehehehhe).

3. Mata kuliah yang menjurus ke masalah wanita dan keluarga.
Kita mahasiswi kebidanan selain belajar masalah gimana caranya ngelahirin bayi, tapi kita juga diajarkan gimana caranya mengurus bayi, belajar tentang tumbuh kembang bayi. Ga cuma itu, selama praktik, kita juga belajar gimana caranya mengatasi sakit pada bayi. Kita dituntut untuk bisa memandikan bayi, konseling tentang keluhan ibu dan bayi, kita harus jago ngegendong bayi pastinya.
Kita juga belajar komunikasi dan konseling, belajar untuk memahami keadaan pasien dan menjaga privasinya. Selain itu, kita belajar tentang masalah suami istri pastinya. Masalah seputar hubungan intim antara suami dan istri. Tapi kita hanya dituntut sebatas tahu karena kita kan harus memberi konseling. Kalau kita ga tahu gimana dong? Hal ini menjadikan bidan dewasa sebelum menikah.
Latihan ini membuat mahasiswi bidan menjadi “ibu-able” dan memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi.
Karena bidan, menjadi mitra wanita disepanjang siklus kehidupannya

4. Saat dines malam, kita dilatih untuk peka terhadap suara dan siap jaga 24 jam.
Waktu dines malam adalah waktu untuk melatih diri untuk peka dan siap siaga 24 jam. Tahu kan kalau bayi baru lahir tengah malem harus disusui dan selalu kebangun? Kita mahasiswi kebidanan sudah biasa begadang dan mengurus bayi tengah malam. Kita siap langsung bangun kalau ada yang ketok pintu. 

5. Karena apa yang dipelajari bidan adalah ilmu untuk menjadi ibu yang baik, apalagi kalau ada mata kuliah Studi Islam atau yang berbau tentang keagamaan yang mengajarkan kita untuk menjadi istri yang baik, kamu ga bakalan salah pilih untuk menjadikan bidan sebagai istri (maafkan author promosi profesi sendiri)
————————————————————–
Artikel lama :

1. Ngurus bayi orang lain aja telaten, apalagi ngurus anaknya
seorang bidan itu wajib punya keterampilan ngurus bayi. mulai dari mandiin, kasih makan, ngerawat bayi waktu sakit, dan beberapa hal yang mendasar sampai yang ga umum. bidan juga wajib tau perkembangan anak. kebayang dong gimana cara dia ngedidik anak.

2. Bidan adalah seseorang yang ngerti tentang permasalahan ‘hubungan’ suami istri
ga perlu jauh-jauh dateng ke bidan kalo mau konsultasi tentang pernikahan dan hubungan suami istri, kalo calon kamu bidan, bisa langsung didiskusikan.

3. Bidan itu ibu rumah tangga yang baik
sebelum jadi bidan, seorang bidan dididik untuk jadi wanita mandiri dan bisa atur waktu secara baik. ngatur masalah rumah tangga bukan sesuatu hal yang aneh lagi buat ibu-ibu bidan ^^.

4. Bidan itu sahabat dan pendengar yang baik
seorang bidan dididik untuk lebih peka dan lebih jadi orang yang kepo. bidan juga udah biasa jadi tempat curhat para pasiennya. bidan dituntut untuk bisa menjadi pendengar yang baik sejak jadi mahasiswi.

5. Bidan itu identik sama ‘jiwa’ yang keibuan
rata-rata bidan pasti itu pasti memiliki sifat keibuan. bisa dilihat waktu mereka ngurus bayi-bayi yang baru aja lahir. bidan bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anak kamu.

6. Ga cuma tahu tentang kesehatan ibu dan anak, tapi sedikitnya bidan tahu tentang kesehatan umum
punya istri bidan pasti pola makan kamu bakal kejaga dan juga jenis makanan yang kamu makan pasti bakal diatur juga. kalo kamu sakit, setidaknya mereka bisa merawat kamu dan tahu apa hal yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama.

7. Bidan itu calon menantu atau menantu yang baik untuk orang tuamu dan jadi istri yang baik sekaligus ibu yang baik buat anak-anakmu nanti
karena bidan dididik menjadi wanita luar biasa, mempelajari hal yang luar biasa dan menghasilkan diri yang luar biasa pula.

kalau kata dosen aku mah, “bidan itu pasti selalu laku” (emangnya barang?) hehehe…
tapi bagi kalian yang punya calon atau istri bidan, apalagi dia yang memilih sebagai bidan praktik, siap-siap aja bakal diganggu 24 jam. jadi ga usah aneh yaah.. hehehe.. karena mereka berjuang untuk membantu seorang ibu melahirkan.
sekian yah ulasannya.. semoga kamu kamu kamu yang ragu-ragu pilih bidan buat jadi istri kamu, sekarang ga usah ragu lagi!!

*artikel ini dibuat hanya untuk hiburan meskipun 99% benar adanya
selamat malam ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar