Kamu yang
punya calon istri atau istri seorang bidan pasti ga bakaln nyesel deh. kamu
pasti bakalan ngerasa bangga punya calon/istri bidan, kenapa? yuk simak
ulasannya. (terdapat pengeditan besar-besaran pada artikel ini agar kalimatnya
menjadi lebih bagus dan terarah. Jadi jangan kaget kalo beda sama aslinya)
Kalau
kata dosen aku sih, kita masuk kebidanan (buat mahasiswi bidan) ga rugi-rugi
banget kalau nantinya ga jadi bidan praktek atau peneliti atau peran bidan
lainnya. Kenapa?? Karena dengan menjadi bidan, kita dididik dan dilatih untuk
menjadi ibu yang baik selama kuliah 3 tahun.
1.
Mahasiswi kebidanan dilatih untuk bisa mengatur waktu dengan baik
Tahu ga sih? Mahasiswi kebidanan itu sibuknya luaaaaar biasa. Sejak semester pertama aja udah sibuk, pas tingkat akhir apalagi. Banyak tuntutan mahasiswi bidan supaya ga terlalu sering jalan-jalan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mencapai target. Tugas kuliah yang ga main-main membuat kita harus duduk depan laptop dan buku buat ngerjain tugas.
Tahu ga sih? Mahasiswi kebidanan itu sibuknya luaaaaar biasa. Sejak semester pertama aja udah sibuk, pas tingkat akhir apalagi. Banyak tuntutan mahasiswi bidan supaya ga terlalu sering jalan-jalan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mencapai target. Tugas kuliah yang ga main-main membuat kita harus duduk depan laptop dan buku buat ngerjain tugas.
Apalagi
kalau ada mahasiswi bidan yang ikutan BEM/BPM terus suka ikut kajian dan
seminar. Tambah sibuk, kan? Jadi kita harus pinter bagi-bagi waktu.
2. Jadwal
dines waktu Praktik Kebidanan, jangan harap kita dapet libur di tanggal merah
Yang sedikit menyedihkan dari mahasiswi kebidanan adalah, semua tanggal di kalender warnanya sama ketika sudah masuk ke lapangan. Tanggal hitam jadi merah, tanggal merah jadi hitam. Kita dilatih untuk sabar dan selalu jaga kesehatan supaya ga tumbang pas lagi praktek. Libur yang cuma sekali setiap minggunya membuat kita mahasiswi bidan sudah memiliki kesabaran tingkat tinggi (mungkin, hehehehhe).
Yang sedikit menyedihkan dari mahasiswi kebidanan adalah, semua tanggal di kalender warnanya sama ketika sudah masuk ke lapangan. Tanggal hitam jadi merah, tanggal merah jadi hitam. Kita dilatih untuk sabar dan selalu jaga kesehatan supaya ga tumbang pas lagi praktek. Libur yang cuma sekali setiap minggunya membuat kita mahasiswi bidan sudah memiliki kesabaran tingkat tinggi (mungkin, hehehehhe).
3. Mata
kuliah yang menjurus ke masalah wanita dan keluarga.
Kita mahasiswi kebidanan selain belajar masalah gimana caranya ngelahirin bayi, tapi kita juga diajarkan gimana caranya mengurus bayi, belajar tentang tumbuh kembang bayi. Ga cuma itu, selama praktik, kita juga belajar gimana caranya mengatasi sakit pada bayi. Kita dituntut untuk bisa memandikan bayi, konseling tentang keluhan ibu dan bayi, kita harus jago ngegendong bayi pastinya.
Kita juga belajar komunikasi dan konseling, belajar untuk memahami keadaan pasien dan menjaga privasinya. Selain itu, kita belajar tentang masalah suami istri pastinya. Masalah seputar hubungan intim antara suami dan istri. Tapi kita hanya dituntut sebatas tahu karena kita kan harus memberi konseling. Kalau kita ga tahu gimana dong? Hal ini menjadikan bidan dewasa sebelum menikah.
Latihan ini membuat mahasiswi bidan menjadi “ibu-able” dan memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi.
Karena bidan, menjadi mitra wanita disepanjang siklus kehidupannya
Kita mahasiswi kebidanan selain belajar masalah gimana caranya ngelahirin bayi, tapi kita juga diajarkan gimana caranya mengurus bayi, belajar tentang tumbuh kembang bayi. Ga cuma itu, selama praktik, kita juga belajar gimana caranya mengatasi sakit pada bayi. Kita dituntut untuk bisa memandikan bayi, konseling tentang keluhan ibu dan bayi, kita harus jago ngegendong bayi pastinya.
Kita juga belajar komunikasi dan konseling, belajar untuk memahami keadaan pasien dan menjaga privasinya. Selain itu, kita belajar tentang masalah suami istri pastinya. Masalah seputar hubungan intim antara suami dan istri. Tapi kita hanya dituntut sebatas tahu karena kita kan harus memberi konseling. Kalau kita ga tahu gimana dong? Hal ini menjadikan bidan dewasa sebelum menikah.
Latihan ini membuat mahasiswi bidan menjadi “ibu-able” dan memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi.
Karena bidan, menjadi mitra wanita disepanjang siklus kehidupannya
4. Saat
dines malam, kita dilatih untuk peka terhadap suara dan siap jaga 24 jam.
Waktu dines malam adalah waktu untuk melatih diri untuk peka dan siap siaga 24 jam. Tahu kan kalau bayi baru lahir tengah malem harus disusui dan selalu kebangun? Kita mahasiswi kebidanan sudah biasa begadang dan mengurus bayi tengah malam. Kita siap langsung bangun kalau ada yang ketok pintu.
Waktu dines malam adalah waktu untuk melatih diri untuk peka dan siap siaga 24 jam. Tahu kan kalau bayi baru lahir tengah malem harus disusui dan selalu kebangun? Kita mahasiswi kebidanan sudah biasa begadang dan mengurus bayi tengah malam. Kita siap langsung bangun kalau ada yang ketok pintu.
5. Karena
apa yang dipelajari bidan adalah ilmu untuk menjadi ibu yang baik, apalagi
kalau ada mata kuliah Studi Islam atau yang berbau tentang keagamaan yang
mengajarkan kita untuk menjadi istri yang baik, kamu ga bakalan salah pilih
untuk menjadikan bidan sebagai istri (maafkan author promosi profesi
sendiri)
————————————————————–
Artikel lama :
Artikel lama :
1. Ngurus
bayi orang lain aja telaten, apalagi ngurus anaknya
seorang
bidan itu wajib punya keterampilan ngurus bayi. mulai dari mandiin, kasih
makan, ngerawat bayi waktu sakit, dan beberapa hal yang mendasar sampai yang ga
umum. bidan juga wajib tau perkembangan anak. kebayang dong gimana cara dia
ngedidik anak.
2. Bidan
adalah seseorang yang ngerti tentang permasalahan ‘hubungan’ suami istri
ga perlu
jauh-jauh dateng ke bidan kalo mau konsultasi tentang pernikahan dan hubungan
suami istri, kalo calon kamu bidan, bisa langsung didiskusikan.
3. Bidan
itu ibu rumah tangga yang baik
sebelum
jadi bidan, seorang bidan dididik untuk jadi wanita mandiri dan bisa atur waktu
secara baik. ngatur masalah rumah tangga bukan sesuatu hal yang aneh lagi buat
ibu-ibu bidan ^^.
4. Bidan
itu sahabat dan pendengar yang baik
seorang
bidan dididik untuk lebih peka dan lebih jadi orang yang kepo. bidan juga udah
biasa jadi tempat curhat para pasiennya. bidan dituntut untuk bisa menjadi
pendengar yang baik sejak jadi mahasiswi.
5. Bidan
itu identik sama ‘jiwa’ yang keibuan
rata-rata
bidan pasti itu pasti memiliki sifat keibuan. bisa dilihat waktu mereka ngurus
bayi-bayi yang baru aja lahir. bidan bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anak
kamu.
6. Ga
cuma tahu tentang kesehatan ibu dan anak, tapi sedikitnya bidan tahu tentang
kesehatan umum
punya
istri bidan pasti pola makan kamu bakal kejaga dan juga jenis makanan yang kamu
makan pasti bakal diatur juga. kalo kamu sakit, setidaknya mereka bisa merawat
kamu dan tahu apa hal yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama.
7. Bidan
itu calon menantu atau menantu yang baik untuk orang tuamu dan jadi istri yang
baik sekaligus ibu yang baik buat anak-anakmu nanti
karena
bidan dididik menjadi wanita luar biasa, mempelajari hal yang luar biasa dan
menghasilkan diri yang luar biasa pula.
kalau
kata dosen aku mah, “bidan itu pasti selalu laku” (emangnya barang?) hehehe…
tapi bagi
kalian yang punya calon atau istri bidan, apalagi dia yang memilih sebagai
bidan praktik, siap-siap aja bakal diganggu 24 jam. jadi ga usah aneh yaah..
hehehe.. karena mereka berjuang untuk membantu seorang ibu melahirkan.
sekian
yah ulasannya.. semoga kamu kamu kamu yang ragu-ragu pilih bidan buat jadi
istri kamu, sekarang ga usah ragu lagi!!
*artikel
ini dibuat hanya untuk hiburan meskipun 99% benar adanya
selamat
malam ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar